~* Black Winged Angel *~

Vali dan Narvi

About Me

Foto saya
Seorang cewek yang baru menyadari kalo dirinya adalah seorang Fujoshi tingkat medium,Pecinta doujin Shonen ai & Yaoi (dengan beberapa pengecualian) tapi hanya yang gambarnya bikin...aw~, punya impian memiliki serigala, punya sayap(hiks!),mengendalikan api(HUAA!!pengen BGT!!). Saat ini sedang mencoba membaca doujin Final Fantasy 7...tapi masih menolak versi Hardcore or Lemon. Cih, gara-gara seorang doujinka dengan pen-name KIKI (sialan!) yang telah menularkan dengan gambar Cloudnya yang... ugh, mimisan gue... *nyari tisu*
Senin, 17 Agustus 2009

Aishiteru Ao kun! part 2


Kriiiiiing...!! Suara dering alarm terdengar di sebuah kamar yang bisa dibilang mewah itu. Tangan Ao bergerak-gerak mencari jam weker untuk dimatikan.
Uugh... mimpi itu lagi....” gumam Ao. Akhir-akhir ini Ao sering bermimpi sama, berada disebuah danau biru keperakan dimalam bulan purnama di tengah hutan. Dan, seorang gadis. Setiap kali melihatnya, Ao merasa mengenal wajahnya. Tapi setiap ingin mengingatnya, itu semakin melupakan déjà vu itu.
“Ao-Kun..! Ayo bangun! Bukannya hari ini hari pertama anda sekolah? Cepat bangun! Nanti terlambat! Anda tidak boleh memberi kesan buruk pada teman-teman baru anda..!” teriak seorang pria muda di depan sebuah kamar sambil mengetuk pintu.
“Ya ya... tunggu sebentar,” seru Ao dari dalam. Dia segera bergegas mandi dan berpakaian. Beberapa saat kemudian dia keluar dengan pakaian seragam berompi dan langsung turun ke lantai 1 untuk makan bersama.
“Ao-San, ini hari pertama anda masuk sekolah kan? Apakah semua urusan tentang kepindahan anda sudah beres?” tanya seorang cewek bertubuh mungil seperti Ao dan berambut pirang yang pendek yang duduk di hadapan Ao.
“Tenanglah Hikaru, semua urusan sudah dibereskan Paul.” jawab seorang pria muda dengan pakaian seperti pelayan yang membawa nampan minuman ke meja makan.
“Tapi, bagaimana dengan rambut Tuan yang panjang? Yang pernah Hikaru dengar, sekolah di sini tidak memperbolehkan siswa-nya berrambut panjang kan? Rambut Tuan panjangnya sampai ke bawah pinggang, apa mungkin akan dipotong, Noin?” tanya Hikaru pada si pria muda berpakaian pelayan yang disebut Noin itu.
“Tenang, Hikaru. Aku tak akan mendaftarkan tuan ke sekolah yang membuatnya bermasalah. Sekolah itu memperbolehkan siswa-nya berambut panjang, tapi harus rapi. Jika tidak, ya... dipotong oleh guru.” sahut Paul yang duduk di sebelah Ao.
“Ayo berangkat, Paul. Kita bisa terlambat,” kata Ao sambil beranjak pergi.
@ @ @
Begitu sampai di sebuah kompleks gedung bertingkat, Ao dan Paul segera turun dari mobil dan masuk ke kompleks gedung melalui gerbang yang menjadi penghubung antara pekarangan luar dan dalam.
Kompleks gedung itu adalah Sekolah Athens, gabungan dari sekolah SD, SMP, SMU, dan Universitas Athens. Lingkungannya bersih, dan tertata rapi. Di belakang sekolah ada taman kecil yang terawat dan biasanya siswa-siswa Athens menjadikannya sebagai tempat bersantai. Bangunan gedung tersusun membentuk kompleks, terdiri dari bangunan SD, SMP, SMU, dan Universitas. Belum lagi dengan beberapa fasilitas yang wajib ada, dan fasilitas tambahannya. Dari semuanya, terlihat sekali kalau Athens adalah sekolah favorit dan elit.
Begitu masuk, mereka langsung mencari ruang Kepala Sekolah untuk mengurus masalah Administrasi. Saat masuk ke ruang Kepala Sekolah, mereka bertemu seorang guru laki-laki. Usianya sekitar 30 tahunan, lebih tua dari Paul.
“Oh! Sudah datang rupanya. Kau murid baru itu kan? Perkenalkan, saya Kepala Sekolah Athens, Pak Heriyadi. Dan ini adalah wali kelasmu, Pak Toni. Dan kau, Kudou Ao, murid pindahan dari Jepang itu kan?”
Ao hanya mengangguk pelan.
“Hm, kau kalau tak salah, masuk di kelas 2… IPA 2, benar Pak Toni?” tanya Pak Heriyadi, Pak Toni hanya menganggukkan kepala. “Baiklah, berhubung saya juga ada rapat di lain tempat, saya pamit dulu ya semuanya. Pak Toni bisa mengantarmu ke kelas barumu.” lanjut Kepala Sekolah.
“Silahkan Pak,” jawab Pak Toni. Pak Heriyadi segera keluar dari ruangan Kepsek. Dan tinggal Ao, Paul, dan Pak Toni di dalam ruang Kepsek.
“Ayo Ao, ikut saya ke kelas barumu. Saya akan memperkenalkan kamu pada murid-murid saya yang lain.” sahut Pak Toni. Mereka pun segera beranjak keluar. Tapi, baru 2 buah kelas yang dilewati, Ao menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.
“Paul, kau pulang saja dulu. Tak perlu menungguku di sini.” kata Ao pada Paul.
“E..? Naze?!”
Dame. Aku sudah hapal jalan di sekitar sini sampai ke rumah. Jadi kau tak perlu menjemputku.” jawabnya.
“Uh… Wakatta…”
Subarashii,” Ao tersenyum puas.
Kiotsukete ne..!” Paul pun bergegas pergi ke gerbang depan dengan sedikit berlari.
“Ehem. Kau sudah selesai dengan urusanmu kan? Ayo kita segera pergi.” sahut Pak Toni dengan alis kanan sedikit terangkat (karena nggak ngerti sama yang diucapkan Ao dan Paul). Kemudian mereka melewati koridor menuju kelas yang ada di dekat kantin.
“Ao, kau tunggu di sini sebentar. Nanti kau masuk setelah saya panggil.” sahut Pak Toni. Kemudian Pak Toni langsung masuk ke kelas. Sementara Ao menunggu di luar.
“Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Bapak harap kalian bisa berteman baik dengannya. Sebentar Bapak panggil dulu.” kata Pak Toni.
Ao segera masuk ke kelas. Ketika melihat Ao, hampir semua orang di kelas terpana, ada yang kagum dan ada yang heran dengan penampilan Ao. Sedangkan Ao, walaupun tahu perhatian seisi kelas tertuju padanya, ia tetap pasang wajah cuek.
Orang-orang bodoh.
“Perkenalkan anak-anak, nama lengkapnya Kudou Ao. Kalian bisa memanggilnya Ao. Dia murid pindahan dari Jepang. Saya ingin agar kalian bisa berteman baik dengannya.” ucap Pak Toni.
“Pak, Ao itu cowok atau cewek sih? Namanya cowok, kok orangnya kayak cewek? Dia banci ya?” tanya Bobi. Serentak hampir seisi kelas tertawa, terutama teman-teman se-gank Bobi.
“Jangan meledeknya Bobi! Rambutnya memang panjang, tapi dia laki-laki!” sahut Pak Toni galak.
“Pak, bukannya rambut Ao terlalu panjang? Kenapa tak dipotong?” tanya Rena yang sedari tadi diam.
“Karena rambutnya tidak berantakan. Kau sendiri tahu kan dengan peraturan di sini? Pihak sekolah sudah memutuskan, memperbolehkan siswanya berambut panjang. Tapi harus rapi, jika tidak, tentu akan dipotong pihak guru.” jawab Pak Toni.
“Baiklah Ao, kau duduk di sebelah Anton. Sekarang, kita mulai pelajarannya.” lanjut Pak Toni.
@ @ @

0 Toron toron Kuraudo:

Posting Komentar