~* Black Winged Angel *~

Vali dan Narvi

About Me

Foto saya
Seorang cewek yang baru menyadari kalo dirinya adalah seorang Fujoshi tingkat medium,Pecinta doujin Shonen ai & Yaoi (dengan beberapa pengecualian) tapi hanya yang gambarnya bikin...aw~, punya impian memiliki serigala, punya sayap(hiks!),mengendalikan api(HUAA!!pengen BGT!!). Saat ini sedang mencoba membaca doujin Final Fantasy 7...tapi masih menolak versi Hardcore or Lemon. Cih, gara-gara seorang doujinka dengan pen-name KIKI (sialan!) yang telah menularkan dengan gambar Cloudnya yang... ugh, mimisan gue... *nyari tisu*

Oh Yeah! Besok Kamen Rider TO THE EXTREME! *Ryouhei mode:ON*
-pletakk-

Ehehehee... *cengar cengir* besook... *menyeringai* LANJUTAN KAMEN RIDER YANG PALING GUE TUNGGUU!!!

MUAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAAAA!!! HA~ Haa~ haaa~~ *suara gema*

-author gila pun menghilang setelah diseret paksa oleh petugas RSJ. Dan para pembaca pun terselamatkan dari tulisan hina author yang bisa membuat orang muntah-muntah, diare, muntaber, gangguan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin-

Sabtu, 24 Juli 2010

Oh, Kaamen Rideer~~ I LOVE YOU!!

Hari ini Minggu yang paling keren, gila, aneh, dan bikin GA WARAS.

Tetangga gue bikin acara kawinan. Dan mulai malam tadi, sumpah lagunya masya allah... dangdut melulu! Gue sampe nggak bisa tidur, dan baru jam 2 pagi bisa tidur (sebenarnya sih baca komik.hehehe).

Dan Oh MIGAWD.... gue nonton kartun di Indosiar... ADA KAMEN RIDER~~~!!!! *lumer*
Gue sampe jejingkrakan saking senengnya, plus 10 kali pengen ngejedotin kepala ke tembok (jujur banget nih) saking nggak percayanya. Dan gue nampar muka sendiri 5 kali, buat nyadarin diri. Sumpah gua nggak waras banget tadi... *sigh*

Tapi bener deh, dari sekian banyak kartun yang tokohnya pake manusia, nggak pernah gue seheboh, se-alay, selebay, se nggak waras gue nonton kamen rider. Dari sekian banyak kartun manusia yang gue tahu-dan nonton- kaya Ksatria Baja Hitam, dan Power Ranger, sumpah yang bisa bikin gue pengen banget gue jedotin kepala ya cuma Kamen Rider.

Ksatria Baja Hitam, ah kuno. Gue nonton biasa-biasa aja. Power Ranger, yaah... semua part power ranger gue suka, walau adegan perkelahiannya kurang keren dan...nyata. (masa belum kena pukul udah muter trus terbang-jatoh?)
Dan Kamen Rider tadi -yang Dragon Knight- yang paling keren semua versi Kamen Rider. (gue nggak bisa milih 'yang paling keren' untuk versinya Power Ranger.) Tapi gue masih SEDIKIT -sedikit banget nih- kecewa, karena yang ditayangin versi barat. Padahal gue udah nanti-nantikan wajah-wajah imut nan segar para artis Jepang. Yang pasti para cowoknya.

Tapi gue juga nggak mempermasalahkan versi barat ini, karenaa... pemeran Dragon Knight yang Naga Merah itu... SUMPAH-GILA-IMUT-BANGET-KAYAK-JUSTIN-BIEBER!!! Yah, walau nggak mirip, tapi tetep aja keren... imut... manis....

Gue aja nonton selain kena sindrom ga waras stadium A+ tadi, gue juga duduk(aka jongkok kaya L. sudah nggak bisa duduk manis lagi dah...) dengan mata menatap tv, mulut MANGAP LEBAR. Nggak lebar banget sih, tapi beneran mangap.

Gue suka yang versi Jepang karena selain bisa cuci mata, tepuk tangan ngeliat adegan kelahi, plus pake kisah kocaknya. Gue masih ingat tuh beberapa... sumpah lucu banget... Haah... jadi pengen nonton lagi... -ngelirik situs Youtube di tab-

Gue suka versi Barat yang baru ini, karena adegan perkelahiannya nggak dibuat-buat. Seasli-aslinya! Jadi puas banget. Terus juga bisa cuci mata... -ngebayangin muka Kit yang tadi-

Haah... gue nggak bisa memprioritaskan Kamen Rider versi mana yang paling bikin kepincut dihati. Karena gue suka semuanya!

Tapi gue paling suka efek grafisnya! Apalagi Naga Merah yang 'terbang' di kaca...keren banget. Gue juga suka hewan yang lainnya sih, tapi gue paling suka yang Naga Merah (sama Serigala, kalo ada sih...). Terus adegan fightingnya yang nge TOP abis, sama WAJAH PEMERAN COWOKNYA. -meleleh-

Yah... walau nggak ada yang mirip Cloud ato Noctis... -lumer jadi air dan nggak bisa kembali-
______________________________________________________


Note:
Untuk sementara postingnya hanya sedikit karena sang penulis sedang dalam masa penyembuhan dan pemulihan fisik yang lumer+mental yang rusak di RSJ Singapura karena terlalu banyak nonton Final Fantasy AC dan Final Fantasy Versus XIII versi trailer. Mohon doanya untuk kesembuhan penulis sehingga bisa posting tulisan nista dan nggak penting lagi.
(Author: Maksud ape heh??) -kabur sebelum dijadikan pasak rumah oleh Author-

NEGERI ANTAH BERANTAH

Aku terbangun di pagi yang cerah, saat cahaya matahari menerpa kulitku dan menghangatkannya. Butuh 30 menit penuh untukku sadar sepenuhnya. Aku beranjak bangkit dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Baru beberapa langkah, aku berhenti. Aku menyadari sesuatu. Aku melihat sekeliling, berputar-putar di ruangan yang cukup luas itu. Ng... ini bukan kamarku. Corak dindingnya sama, tapi perabotan di kamar ini bukan milikku. Lagipula semua barang di sini sepertinya berasal dari abad 17-an. Ya, benar. Cerminnya saja berbingkai ukiran mirip batang menjalar. Tempat tidurnya bertiang ukiran dengan kepala tempat tidur berukir simbol mirip matahari dan bulan. Dan meja-mejanya berukir pula dengan ukiran aneh.
Rasanya Dad tidak pernah bilang akan pindah rumah. Hm... jadi, aku ada dimana? Aku duduk di ujung tempat tidur, berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.
Hm... ah ya.... Malam tadi aku pergi ke toko untuk membeli keperluan berkemah. Dad menawarkan diri menemani, tapi aku menolak.... Lalu...
Ingatan itu menghantamku cepat, secepat aku melompat berdiri dan berlari ke jendela dengan balkon diluarnya. Aku membuka pintunya dengan sekali tendang, tidak peduli dengan deritannya yang cukup memekakkan telinga. Yang sangat kuperlukan saat ini adalah melihat keluar jendela.
Aku terpaku diam tak bergerak saat menatap pemandangan yang ada di hadapanku. Mulutku membuka dan menutup berkali-kali, berusaha mengatakan suatu kata yang tidak bisa kurangkai karena shock.
Yang kulihat diluar sini bukanlah jalan beraspal dengan kendaraan yang lalu lalang seperti yang kuharapkan, tapi yang kulihat adalah pohon. Pohon. Dan pohon.
Berkali-kali aku mengusap mata, berharap yang kulihat hanya ilusi. Tapi berkali-kali itu juga kenyataan itu tertancap kokoh di kesadaranku.
Aku berada di tempat asing.
Aku tidak yakin siapa yang membawaku, tapi aku punya satu tersangka.
Cowok itu. Cowok brengsek-menyebalkan-yang-mesum itu.
Secara instingtif aku berusaha mencari-cari apapun yang berguna. Aku melongok ke bawah melalui balkon. Sekitar 200 meter di bawah, ada pekarangan luas yang ditumbuhi bunga-bungaan. Ada banyak sekali bunga yang tumbuh liar disitu. Aku mengenali beberapa diantaranya. Ada mawar berbagai warna, fressia, lily, lilac, aster, beberapa petak daisy, dan... ah, bunga tulip yang letaknya sedikit terpisah. Ada beberapa bunga langka juga. Mawar hitam, anggrek hitam. Dan beberapa bunga yang tidak aku kenali.
Bunga-bunga itu dibiarkan tumbuh menjalar. Dibiarkan tidak terurus. Tapi aku yakin ada orang yang mengurusnya. Karena aku tidak melihat dedaunan kering di pekarangan itu. Berarti ada orang yang tinggal di sini.
Aku melihat ke samping. Yang kulihat hanya dinding kokoh dan jendela. Aku tidak melihat rumah lain di sekitar sini. Aku mulai meneliti pepohonan -yang sekarang lebih mirip hutan- di depan, mencari jalan setapak atau apapun yang menunjukkan ada orang yang bisa keluar-masuk tempat ini. Aku memicingkan mata memfokuskan penglihatan. Dan benar saja, ada jalan lebar tepat di depan petak-petak bunga Tulip. Walaupun jalannya tersembunyi pepohonan jika dilihat dari atas sini.
_______________________________________________




Haah... akhirnya... lama banget nggak ngepost ne cerita. Untungnya sih ada mood juga buat ngetik+ngepost. Hahahahahaa...

Kritik? Saran? Caci maki? Flame? diterima dengan senang hati~~
Mohon komen nya!!

Ok... gue yakin dan tahu, gue ini maruk banget. Fiksi gue yang Aishiteru, Ao-kun! aja belom selesee... tambah lagi Bloody Kiss~ Beskyttende Crystal, dan itu baru berapaa yang gue post. Sekarang tambah lagi!
Gue tahu, gue tahu. Gue emang nggak bisa nyelesain satu cerita TANPA adanya cerita baru yang terlintas.
Hahaha... jadi mumpung dapat ide, ya gue tulis aja.

Langsung aja deh!

___________________________________________________


Warna merahnya yang indah...
Kilau cantik yang dipantulkannya...
Aroma familiarnya yang memicu hasrat...
Aku sudah tidak tahan lagi...
Aku sudah tidak sabar lagi...
Aku ingin menumpahkannya...
Aku ingin membunuh...
Membunuh...
Merasakan lebih banyak darah lagi...
Darah...
Darah...
Aku menginginkan DARAH!




Aku tersentak. Terbangun dari mimpi yang sama. Tubuhku gemetar, sama seperti nafasku yang terengah-engah dan jantungku yang berdetak cepat. Aku mengambil posisi duduk, berusaha menenangkan diri. Keringat menetes deras dari keningku. Bahkan piyama yang kukenakan sudah basah kuyup oleh keringat. Kurasa aku butuh mandi. Aku melirik jam di meja sebelah tempat tidurku.

Masih jam 4 pagi.

Masih terlalu pagi untuk memulai hari. Err... bagiku. Aku bisa saja tidur lagi, tapi aku tidak mau melihat mimpi buruk yang sama. Ya, mimpi buruk yang SAMA. Yang selalu menghantui tidurku akhir-akhir ini. Entah kenapa mimpinya selalu sama. Berulang-ulang. Mengherankan? Tentu saja. Aku bahkan takut untuk tidur, karena aku pasti akan memimpikan hal yang sama. Aku bahkan mencoba untuk tidak tidur. Sehari-dua hari, aku kuat. Tiga hari-empat hari, aku mulai mengantuk. Dan hari kelima, aku tidur bak mati suri.

Bayangan itu terlintas di benakku. Bayangan diriku yang bersimbah darah... aku menggelengkan kepala, berusaha mengenyahkan bayangan itu dari pikiranku.

Itu hanya mimpi. Sudah pasti. Hanya bunga tidur.

Kuyakinkan diriku sendiri sampai bayangan itu hilang dari benakku. Ya, sudah pasti itu hanya bunga tidur. Dan aku jadi sedikit tenang. Aku melihat jam lagi. Jam 5 kurang. Yah, kurasa sekarang saatnya. Aku beranjak dari tempat tidurku, merapikannya dulu sebelum berjalan ke kamar mandi.
__________________________________________________________________________________


"Alec! Ayo cepat! Kau itu kenapa lama sekali sih?!" suara Alto khas itu berasal dari lantai bawah, tapi menggema sampai ke kamarku. Huh, menggangguku baca komik saja. Tapi aku segera berdiri dan menyambar tas ransel di meja. Tidak lupa aku menaruh komik yang kupegang ke dalam laci meja sebelum keluar kamar.

"Kau itu ngapain saja sih? Lama sekali." suara mirip erangan langsung menyambutku begitu keluar.

Rambut spiky berwarna pirang pucat menyembul dari bawah tangga. Aku hampir tertawa saat melihat mata biru langit pemilik rambut spiky itu menatapku gemas.

"Baca komik." jawabku singkat. Hehehe, aku paling suka reaksinya setelah ini. Wajahnya akan memerah, tangannya mengepal, tubuhnya bergetar, matanya yang menatapku semakin gemas. Benar-benar imut!

"Berhenti mengganggu kakakmu, Alec." nada suara menegur membuatku menoleh. Kali ini rambut sedikit spiky berwarna hitam kebiruan menyembul dari balik koran yang dibacanya di ruang makan.

Aku hanya nyengir tanpa dosa. "Ayolah Niall, aku hanya sedikit 'main-main' kok."

"Alec..." mata berwarna merah terangnya menatapku.

Aku memutar bola mataku. "Iya iya, 'Kak' Niall," aku menoleh pada si pirang. "Maafkan aku 'Kak' Iriall." kataku.

Iriall hanya mendesah pelan. Ia melangkah ke ruang makan dan meraih tasnya yang tergantung pada kursi. Sambil menyandang tasnya, ia melangkah pergi.

"Kalau lambat kutinggal." katanya sambil berlalu. Cih, terpaksa makan di jalan deh.

Aku langsung menyambar roti di meja dan berlari mengejar Iriall. Baru dua langkah, aku menoleh.

"Kami pergi dulu ya!" kataku pada Niall. Lalu aku langsung mengejar Iriall yang sudah di depan pintu.

Jumat, 23 Juli 2010

Dewasa = Dewasa?? BULLSHIT!!

Sumpah gue pengen banget jadi psikopat untuk menyiksa para koruptor. Pengeen banget.

Tadi siang, gue liat berita, isinya?? "Apakah Hari Anak hanya menjadi ceremonial belaka?"
Hah, sumpah gue langsung naik darah. Kenapa sih Pemda ga ngumpulin anak-anak gelandangan, jalanan dll di satu tempat? Dikasih pendidikan, tempat tinggal, uang jajan, gitu aja apa susahnya?? Uangnya?? paling ga sampai ratusan juta kan?

Toh kalo misalnya NGGAK PUNYA UANG YANG CUKUP, paling ga ngajakin semua anak-anak itu ke Dufan kek, liburan kek, ngasih baju baru kek! Toh tiket masuk Dufan ga sampe seratus ribu juga. 50 ribu paling mahal. Dikalikan ratusan anak misalnya, ga sampe puluhan juta juga! Coba para pejabat, kerjanyaaa cuma duduk-duduk di kursi, bolak-balik ke luar kota pake mobil mewah, ikut rapat ga berhasil, itu pun banyak yang ga datang! Seandainya kerjanya beres, semua janji dipenuhi, ini malah hasilnya ga jelas! BULLSHIT!! Extra Freak!!! Tapi herannya, gaji sampe puluhan juta?! BAYANGIN! Sekarang malah ada desas desus kalo gajinya pejabat mau dinaikin.

HALAH! KERJA AJA BELUM BERES, UDAH MINTA NAIK GAJI??!! DASAR GA TAU DIRI!!!

Gelar boleh master... Kerah boleh putih... Kalung leher boleh dasi... tapi moral, lebih menjijikkan daripada orang gila. Pendidikan bolehlah sampai negeri Cina, tapi akal sehatnya lebih rendah daripada sapi.

Disogok duit milyaran aja mau, gue sih ogah. Kalo ditodong buat gantiin tinggal disurga selamanya sih, gue ayuk aja.

Jaman sekarang nyari orang dewasa yang bener-bener "dewasa", susah banget. Kalo gue disodorin 10 orang, paling cuma 2 orang yang bener-bener "dewasa". Itu pun dari kalangan bawah yang tiap hari nyicipin asam-pahit kehidupan. Merekalah orang "dewasa", yang patut dicontoh. Tapi kayaknya ga mungkin ya, para pejabat itu mau mencontoh mereka. Wong gengsinya masih tinggi kok.

Mungkin permintaan gue ini mewakili permintaan SELURUH RAKYAT INDONESIA,
"Kami ga butuh janji-janji yang manis dimulut, tapi KAMI MINTA BUKTI!"



P.S:

Bagi anggota Pemerintah yang baca post ini, harap memakluminya. Karena ini adalah suara hati rakyat kalian. Kalau misalnya para pejabat atau kalian merasa tidak melakukan hal seperti yang menjadi jeritan hati di atas, tidak usahlah mempermasalahkan isi posting ini. Dan untuk kalian yang merasa melakukan hal di atas, bertobatlah. Karena semua ini akhirnya kembali lagi ke diri kita masing-masing.

Apakah kalian adalah orang yang pintar sehingga mau bertobat, atau kalian adalah orang yang bodoh sehingga tetap menyiksa diri kalian dengan tidak bertobat. Semuanya hanya Tuhan dan diri kalian sendiri yang tahu.

Selasa, 20 Juli 2010

Masa-masa MOS SMA...

Ve~ akhirnya setelah seneng kembali dari masa-masa "diam", lagi-lagi mesti hiatus dari nge-post.
1. Gara-gara nggak dibolehin OL.
2. Gua masuk MOS.

Haah... tapi untung deh, masih sempet nge-post lagi... lagian udah selesai juga sih... -sigh-
MERDEEKAAAA!!! YEEEYY!! -tereak pake toa nyolong dari mushola-
-dilempar sepatu gara-gara berisik-


Ah... okeh. Gua mau cerita tentang masa-masa "indah" MOS kemaren.
INDAH karena gue ketemu kakak panitianya keren-keren (dasar jelalatan mulu) trus ketemu kakak yang baik-baik juga, dan "INDAH" karena ketemu kakak yang galaknya amit-amit tapi sebenarnya asik di ajak ngobrol. Dan salah satunya mirip kucing.

Namanya Kak Ade. Ade Prasetyo. Orangnya sih dibilang ganteng, nggak juga. Tapi dia itu punya kharisma. klo ngeliat dia itu rasanya kayak orang yang perlu dihormati banget. Dan beneran deh, dia mirip kucing.

Gue nggak tau darimana, gimana, kapan, dan bagaimana gue dapat pemikiran kaya gitu. Tapi terlintas begitu aja waktu pertama ngeliat dia, "Mirip kucing..." padahal secara muka, tentu aja kagak. Mungkin gua emang punya insting hewani, apalagi menyangkut kucing kayaknya ya.

Dan emang tebakan gua bener. Sifatnya mirip kucing. Kayak gini:

  1. Kalo becanda, dia langsung Pol gitu. se Full-full nya bercanda. Kaya kucing kalo lagi manja-manja.
  2. Kalo marah, sumpah buju-buneng dah. Nggak bakal tanggung-tanggung! Sampe teriak-teriak di depan muka! Sama kaya kucing ketemu  kucing lain. "MIAAOOWW..." baru deh berlanjut ke, "PRANG GOMPYANG BUK TRANG DRANGG.."


Apalagi mukanya itu muka "manis". Enak diliatin gitu. Dan gue baru sadar... galak-galak gitu ada yang suka... -termasuk gue sih. tapi ga tau digolongkan dalam taraf "suka" yang mana-

Namanya Ratih. Temen SMP gue + temen sekelas di IXF. Entah dia nggak tau kalo disuruh nulis surat SUKA -bukan surat cinta- ato emang dia naksir sama kak Ade, dia tulis tuh surat cinta. Entah mungkin lupa ato nggak dengar sejarahnya -kalo surat-surat itu bakal dibacakan di depan ORANGNYA-

Ya udah deh. Dibacakan. Itu pun pake 15 menit malu-malu, nolak, ngeles, mohon-mohon dulu supaya nggak ngebacain. Dan, sumpah deh. Untuk ukuran gua, isi surat itu NGEGOMBAL ABIS! PAKE "AKU-KAMU" LAGI! SUMPAH GUA GELI SENDIRI!!

Kalo bisa, gua muntah disitu saat itu juga.

Gue nggak bisa ngebayangin gimana malunya Ratih.
Dan gue nggak bisa ngebayangin gimana perasaan kak Ade.
Apalagi temen-temen kak Ade yang lain -aka kakak Panitia yang lain- pada nyoraki gitu.

Ditambah besok -aka senin kemaren- itu kertas suratnya Ratih ditempel DI MADING.

Kalo gua jadi Ratih, gua bener-bener berharap gua ditelan bumi saat itu juga.
-Tapi nggak ah. Gua masih sayang nyawa. Wong cuma satu kok.-

Senin, 05 Juli 2010

Somnus Drammatica

Lagunya Yoko Shimamura sebagai soundtrack Final Fantasy Versus XIII. Akhirnya ketemu jugaa!!

Duh, keren gila deh ini lagu.

Somnus Nemoris
Tellus dormit


et liberi in diem faciunt


numquam extinguunt


ne expergisci possint






Omnia dividit


tragoedia coram


amandum quae






Et nocte perpetua


ehem vel vera visione


par oram videbo te


mane tempu expergiscendi "


Trus arti English-nya -klo nggak salah sih-


" A kingdom sleeps


children make groans that are never diminished


nor can they hope






A man is divided


he faces a tragedy and is sent away


And to travel at night from destruction






Is his other burden


to bear every fear is his punishment


which he must endure throughout time


and from it ascend "




Kleper-kleper dah gua dengerin ini lagu. Serasa menjadi Noct.
Hiks!

-Gue dapet dari June The Little Queen. Sumpah, itu komik keren banget!!! Gue sampe nangis bacanya.-


1. Jadilah Terang

Aku ingin selalu mengatakan sesuatu
Kau..mungkin menyesal dan terduduk di naungan malam
Memeluk tangan yang dingin, dan meneteskan air mata
Tapi kapanpun juga, jangan lupa dirimu yang berharga
Dan majulah ke depan.

Jadilah Terang.

Kadang, kamu harus belajar membuang kesedihan untuk bisa maju
Belajar menggigit bibir dan menelan air mata terhadap dunia yang kejam
Baru akan tiba fajar baru

2. Kesombongan

Mungkin ini kesombongan

Aku tidak punya kekuatan atau logika untuk itu
Untuk membicarakan cinta aku terlalu rasional, dan
Untuk membicarakan ideologi aku terlalu realistis
Aku terlalu kosong untuk berbicara tentang impian

Jiwaku kering, dan penuh dengan pengetahuan yang sulit ditanggung
Sama seperti huruf mati dalam bungkusan mahal

Jadi, dengan alasan itu...apakah aku merusak?
Suatu hari nanti aku akan bertanya kepadamu tapi..

Kau hanya tertawa saja

Hari itu, aku ingin menjaga harta kita
Akhirnya aku mendengar kata 'membunuhmu' darimu
Dan itu, ucapan yang sangat sedih
Yang sulit kudengar lagi dalam hidupku

3. Aku

Kau tahu penyebab keadaan gawat ini?

Kau kurang mempunyai konsep 'aku'
Karena itu begitu mudah aku mempengaruhimu

Seperti apakah definisi 'aku'?
Bagaimana terbukanya eksitensi 'aku'?
Bukankah karena ada 'kau' kita menjadi 'aku'?

Kau yang memanggil namaku
Aku yang mengumpulkan kenangan
Kita yang menjalani dunia

Tidak aneh seperti katamu, kapanpun itu bisa lenyap

Meski aku menginjak kaki di bumi, aku terus membumbung

Karena itu sekarang,
Pulanglah padaku, dan jadilah aku.

4. Apakah aku?

Waktu kecil, tanganku pernah terluka oleh buku
Buku gambar itu dibeli pengasuh dari pasar
Buku gambar yang cantik dengan gambar burung biru
Tidak sesakit waktu terluka kena pisau atau terjepit pintu
Tetapi aku kaget karena terluka oleh kertas

Berdarah, hanya begitu saja aku merasakan sakit

Dan luka yang tipis dan tajam itu cukup lama
Setiap kali aku melihatnya, aku ingat hal itu

Sakit

Luka yang terabaikan kalau tidak dilihat
Terus teringat karena tertanam dalam benakku
Sampai daging baru mengisi luka

Sakit

Jelas sakit, sampai menyadarkan batas antara mimpi dan kenyataan
Sampai bisa mengetahui pedang yang disembunyikan dengan syaraf tumpul
Setetes darah, tidak membuat tanah menjadi merah
Tidak timbul perubahan apapun juga

Apakah ini mimpi? Apakah aku terluka parah dalam mimpi buruk?
Tapi tak bisa kutemukan luka
Meski kutemukan, air mataku tidak berhenti

Siapakah aku?

...Tidak.

Apakah aku?

Waktu itu pertama kalinya
Aku menyadari bahwa diriku berbeda.

5. Pengharapan

"Apa pengharapanmu?"
Semuanya bertanya kepadaku
"Apa pengharapanmu?"
Semuanya berbisik kepadaku

Sambil mendengar suara lirih itu
Aku menjawab

Aku lahir sekarang, meski aku lenyap sekarang, tidak ada yang tersisa di dunia
Nama, keberadaan, keserakahan, dan kesalahan pun tidak tersisa
Tidak ada satupun yang berubah

6. Awal dan Akhir

Dalam kebisingan tak terhingga itu ada kamu
Begitu bisingnya, semua suara bercampur aduk
Tempat itu malah terlalu sunyi...
Tempat itu penuh terang
Kalau tidak, mungkin matanya menjadi buta
Karena kegelapan yang tidak terukur dalamnya

Suara yang terdengar, tetapi tidak bisa didengar
..."Siapa disana..."
Bentuk-bentuk yang terlihat namun tidak bisa diperiksa

Kebisingan yang tidak terhingga.
Dunia yang bertabrakan
Dunia yang tidak bisa mengalir
Diri yang tidak bisa bertumbuh
..."Kekacauan..."

Kamu..sendirian berada di dunia itu
Yang adalah awal dan akhir
Aku tidak memanggilmu, dan kamu tidak menoleh
Tapi aku tahu kamu tertawa
Aku tidak tahu kenapa kau tertawa

Tidakkah kau kesepian?
Tidakkah kau menderita?
Bagaimana kau bisa tahan semua itu?

7. Kita akan bertemu kembali

Aku, selama hidupku tahu akan saat ini
Aku merasa begitu dengan saat ini

Kita akan bertemu lagi
Melewati terang, melewati waktu
Di bintang yang seperti madu, dimana langit yang indah mengalir
Kita akan bertemu lagi

Dunia yang besar
Dan kita adalah kosmos kecil didalamnya
Ada dunia yang bernama kehidupan sehari-hari
Sejarah bernama kenangan mengalir
Bersama permata-permata kecil bercahaya disitu

Meski kulalui penyesalan dan sekali lagi aku kembali, yang berharga tetaplah berharga

Yang ,mengakhiri adalah dia, dan yang kembali adalah si bocah

Yang tertinggal di celah waktu dan memeluk kenangan adalah aku.

8. Kembali

"Meski sakit, kamu bisa menjalani hidup, karena selama hidup aku akan berada di sisimu"
"Aku tidak akan melepaskannya"

"Peganglah tanganku, dan terbanglah bersama denganku"
"Jadi sekarang, meski berpisah, meski lupa, boleh gak menangis"
"Waktu berlalu dengan cepat, kita akan segera bertemu lagi"


Menjelang pagi, aku berdiri di hutan itu dan menangis
Kalau menutup mata, seperti terdengar suara hujan
Itu aneh sekali, karena sampai saat itu aku tidak pernah melupakan bunyi hujan
Namun demikian, bagaimana aku tahu bunyi hujan

..Tiktik..
..Tiktik..
..Plung..

Langit dengan cahaya yang menyilaukan
Dan ketika aku membuka mata

Ada disitu




(Sumpah, keren banget dah... Gue yang hampir  nggak pernah nangis aja sampe mewek+ingusan gara-gara baca ni komik. Gue mo cari ah, apa ada anime nya ya??)

Duh, udah berapa minggu ya nggak nge post nih??
Hahaha. Gue lupa.
Udah deh, nggak usah dipikirin.

Huah!! Hari ini PSB Online! Gila, buanyak seekaaleee!! hampir seribu orang di hari pertama! Mantap bener... *geleng-geleng kepala*
Trus gue dapet nomor urutan 0251... hiks... lama banget tuh nunggunya!!

Tapi gara-gara itu gue ketemu temen lama. Namanya Beni. Sumpah, gue hampir nggak ngenalin! Gara-gara dia makin tinggi, suaranya juga udah berubah. Jadi sempet cengo bentar waktu dia negur gue.

Haduh... rada nggak percaya si Beni itu gimana dulu. Sumpah cengeng! Suara juga masih kayak anak cewek (sori Ben... huehehehehe) banget, lemah gemulai gimanaa gitu.

Trus ketemu juga sama Romando. Sempet gue kira dia temen SMP gue, si Larry ato si Alif (jiah, pelupa banget nih). Tapi waktu gue tanya si Mar-mar, itu Romando.
Sempet gue bilang ama Mar-mar, "Hah?? kok kaya nama makanan (Malkist Roma) sih??" trus sambil getok kepala gue, nendang kaki gue, nerbangin gue sampai Mars (ga ding, nggak selebay itu lah) dia jawab, "Itu temen SD kita dodol!! Masa nggak ingat sih??"

Gue cengo bentar.

Memproses...

Mengingat-ingat...

Dan...

AHA!! EUREKA!! -teplakk-

"HA?? si Romando yang bisa gambar di kelas kita itu?? YANG ITU?! Buset dah, makin tinggi aja tuh orang! tambah item pula *digetok beneran*"

"Matamu tuh rabun ya??"

"Iya. Ente baru nyadar??" -gedubrak-

Dengan sukses gue udah bikin Marina mo cakar gue ampe bersimbah darah. Nggak ah, lebay banget.

Fuh... berpuluh menit gue duduk dikursi, tengok sana-sini, cium bau-bauan dari yang enak sampe yang sumpah-aje-gile, berulang kali hampir teriakin makian kasar, berulang kali pengen ngelempar kotak pensil  yang gue maenin di tangan ke arah petugas jaga loketnya, dan akhirnya, MASUK JUGAA!! -terereng terereng tereereeeng!!- *mulai menari gaje*

Trus urus sana-sini, selesai deh. Cape klo dijelasin. Trus pulang deh. Hahahahahhaa.

Pas di depan gerbang, gue baru nyadar.

"Ternyata, buat cewek ganjen-kecentilan-sokcantik, PSB itu surganya 'cuci mata'. Banyak cowok cakep-imut-manis! Begitu pula buat para cowoknya."

Hahahahahahaa. Gila, gue masih bisa mikir kaya gini di sela-sela kegelisahan akut gue gara-gara takut nggak masuk SMA.

Dasar otak gila!  XDD