~* Black Winged Angel *~

Vali dan Narvi

About Me

Foto saya
Seorang cewek yang baru menyadari kalo dirinya adalah seorang Fujoshi tingkat medium,Pecinta doujin Shonen ai & Yaoi (dengan beberapa pengecualian) tapi hanya yang gambarnya bikin...aw~, punya impian memiliki serigala, punya sayap(hiks!),mengendalikan api(HUAA!!pengen BGT!!). Saat ini sedang mencoba membaca doujin Final Fantasy 7...tapi masih menolak versi Hardcore or Lemon. Cih, gara-gara seorang doujinka dengan pen-name KIKI (sialan!) yang telah menularkan dengan gambar Cloudnya yang... ugh, mimisan gue... *nyari tisu*
Sabtu, 28 Agustus 2010

Square Enix memang kejam... Hiks!

Gua keliling-keliling inet gara-gara nggak ada kerjaan (padahal disuruh ngetikin tugas...), dan akhirnya petualangan gua berlabuh pada tokobagus.com. Oh...dan iseng-iseng gua nyari segala yang berhubungan dengan Final Fantasy. Dan apa yang gua dapatkan??


OH MAY GAWD!!!!!! ACTION FIGURE CLOUD~~~!!!!!!!!!! *pingsan ditempat dengan bersimbah darah aka mimisan* Ooh~~~ apalagi gayanya kueereeen abizz!!

Tapi... ihiks... *bangun dari pingsan* harganyaa.... 300 REBUU!! DAN ITU LOKASINYA DI JAKARTA PULAA!!! Nah, kalo gua di KalSel (Banjarbaru), berapa ongkirnya tuh?! Hiks.... *nangis darah*

Trus yang ini:


Hueee~~~~ Gua pengen iniii~~~!!!!! Nggak dapet action figurenya tak apalah, asal yang ini gua dapet!!!
Harganya cuma 35 rebu, tergolong murah untuk merchandise... (walau gua masih ga rela...masa buat gantungan doang harganya amit-amit gini?!) dan gue senengnya...BISA NEGO PULA! *nari nari carameldansen*
T-A-P-I!! Yang jadi masalah adalah... cara bayarnya gimana??! Dan ongkirnya juga.... *sigh*
Kalo misalnya pake BCA, nah gua mah ga punya rekening bank! Gila aja... gua masih ABS (Anak Baru SMA) nih... Terus kalo minta dari ortu, ortu mah ga punya rekening BCA, ada palingan BRI, BNI... Kalo pun ada, boro-boro dibolehin... *nangis kejer*


Oww.... Dissidia... SETALI TIGA UANG!! MWAHAHAHAHAHAHAHAA!!!!
*ketawa ala miss kunti sambil senam SKJ (lho?)* Dapet Cloud, Squall, Zidane! HUAHAHAHAHAHAHAHAHA~!!!! Bonus Tidus pula! Hueheheheheee.......
Harganya, lumayan... 150 rebu... (dapet action figure isi 5 begini... lumayan toh?) Tapi cara belinya gimana nieh??


*pingsan dengan tidak elitnya dengan hidung mimisan*

Nggak ada kata lain selain... KEREN. Aww... caranya nunduk itu ga nahan banget sih... Seandainya ada di filmnya... owwh... para fangrirl pada tepar semua. Sayang ini cuma action figure, seandainya asli.... *berhayal yang 'ehem' dan 'ehem'*
Pengen banget gua punya kakak adalah Cloud.... Tapi, jangan ah. Ntar bisa-bisa gua kalap trus 'nyerang' dia lagi... *ngarep banget*

Well, kayaknya ini asli dan masih bersih, cause masih bersegel. Harganya... 250 rebu... masih lumayan... *facepalam* Lumayan ini... tapi, seperti yang sebelumnya, belinya ribet amat....
"Cara Pembelian




  • Pemesanan dapat dilakukan via email melalui menu "Hubungi Kami" atau sms ke 081-7554339/ 0361-7982016.


  • Kami akan menginformasikan nominal pembelanjaan yang harus anda bayar terlebih dahulu.


  • Pembayaran bisa dilakukan via : BCA - 0491551533 atau CIMB NIAGA 0470124477114 A/n Handoko Setiawan,


  • Barang akan dikirim bila kami sudah menerima pembayaran yang anda kirimkan.


  • Jika sudah melakukan pembayaran harap melakukan konfirmasi melalui web / YM atau phone, Transfer tanpa konfirmasi tidak akan kami proses.


  • Barang akan dikirim melalui TIKI atau Ekpedisi lain (Mohon konfirmasi dahulu) dan barang kami kirim dalam 1 X 24 jam (Maximal).


  • Untuk Informasi dan Custumer Service bisa Hub: Handoko (081-7554339/ 0361-7982016) atau YM: handokolgeindps

Catatan:
1. Kecuali Ekpedisi tutup, atau hari besar agama yg tidak memungkinkan untuk proses pengiriman barang. "


Jerk banget kan?? Kenapa mesti BCA?? Nggak ada bank lain gitu?? Pilihan lainnya, pake CIMB NIAGA, yah sama aja nggak enak....



Apa nggak ada gitu yang di Kalimantan?? Semuanya pada di Jawa.... *nangis darah sambil guling-gulingan di lantai*


Kejamnya Square Enix... udah gamenya susah nyari.... action figure and merchandisenya sedikit pula... produksinya cuma dikit...


Hiks... gue mau nyari bajunya aja deh... *pundung*
ato bikin... *makin pundung*

Oh Yeah. Sesuai judulnya, saya miskin. Tapi bukan miskin HARTA, miskin IMAN, atoo miskin-miskin lainnya. Tapi miskin FOLLOWERS.
Ihiks ihiks.... *nangis bawang putih dipojokan*

Selama gue bikin ini blog... udah berapa bulan yak?? Lupa gue. Ah, pokoknya segitu lama lah... masa baru 4 orang?? Eh, minus 1 karena itu gue sendiri... (maklum waktu itu masih gaptek, jadinya yaa...gitu deh)

Masa baru 3 orang??!! Hiks hiks...

Tapi mending sih, daripada nggak ada sama sekali... *ngibur diri sendiri*

OOOHHH SEMOGA SEMAKIN LAMA SEMAKIN BAAANYYAAAKKK!!! *teriak2 pake toa musola di sound sistem 9 spiker*

.........
..........
.............



...............................................

Kok gue jadi curhat gini ya??

..................

Gaje pula.


Senin, 23 Agustus 2010

Sindrom 'Lupa' Mantan Pejabat

Hak dan Kewajiban. Dua kata itu selalu berkaitan dan ga mungkin dipisahkan. Dalam terminologi (caelah...bahasa gua...) bahasa Indonesia, hak adalah sebuah kekuasaan untuk berbuat ato mendapatkan sesuatu. Dan kewajiban adalah sesuatu yang HARUS dilaksanakan, karna merupakan suatu KEHARUSAN. 

Penjelasan 2 kata tadi hanya sekedar mengingatkan lagi, karna selama ini BANYAK di antara kita mungkin sengaja melupakan arti sesungguhnya.

Dalam beberapa kali pemberitaan media massa, kita juga mengangkat soal hak dan kewajiban itu. Khusunya terkait hak yang sudah 'kadaluarsa' mantan pejabat atas kepemilikan aset Pemerintah Provinsi Kal-Sel, seperti rumah dan mobil dinas.

Gubernur Kal-Sel Rudy Ariffin juga mengakui ada 20 rumah dinas masih dihuni mantan pejabat. Juga dengan sejumlah mobil dinas yang HINGGA KINI masih dikuasai mereka. (gila-gilaan...)

Berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan untuk 'mengetuk' hati mantan pejabat itu agar ingat akan kewajibannya. Bahkan gubernur mengaku bingung, karena meski sudah sering disurati, tapi ga ada juga yang nanggepin. (kasihan sekali dikau pak gubernur..)

Jika kita lihat fenomena di atas, ada kecenderungan bahwa mantan pejabat dan pejabat aktif tsb dihinggapi sindrom 'lupa' (diri), hingga ingin menguasai aset pemerintahan yang bukan haknya lagi.

Ironis sekali kan? Jika memang mereka benar-benar 'lupa' terhadap kewajibannya. Sikap 'bertahan' yang mereka tunjukkan bukan hanya merugikan pemerintah provinsi, tapi juga rakyat. Sebab rumah dan mobil dinas dibeli dari uang rakyat -->> secara tidak langsung, karna melalui APBD.

Langkah yang akan ditempuh pemprov yaitu melaporkan kasus tsb ke aparat penegak hukum (semoga mereka masih 'murni'), kita anggap sangatsangatSANGAT tepat. Jika disurati ga mempan, langsung ambil paksa lewat hukum kan sah-sah saja. Toh itu milik negara.

Kita memberi apresiasi atas sikap tegas pemprov itu. Penguasaan aset pemprov sudah semestinya diberikan kepada pejabat yang berhak, demi mendukung lancarnya roda pemerintahan.

Kepada MANTAN PEJABAT yang 'lupa' (diri), kita berharap mereka disadarkan kembali tentang hak dan kewajibannya. Ada sebuah pesan yang patut kita renungkan-->> "Nikmatilah masa tua kamu, sembari mendekatkan diri kepada Sang Pencipta."











dikutip dari koran Banjarmasin Post di 'Mimbar Opini'

Aah... nggak ada kerjaan, jadi mending post aja story gaje yang entah kenapa nyempil  di kepala. Sekalian ngisi arsip gitu...
_________________________________________________________________________

Sang 'Bad Guy'


Aku duduk di kursi dengan tenang seperti murid-murid lainnya di aula ini. Dengan amat-sangat-tenang. Menahan diri agar tidak melempar sesuatu pada Dewan Sekolah yang sedang berdiri di mimbar, dengan bangganya berpidato tentang mereka yang telah menyumbangkan berbagai peralatan sekolah, perbaikan sekolah, sponsor perayaan sekolah dan bla-bla-bla, yang menurutku saaangat tidak penting.

Sudah lebih dari setengah jam aku mendengarnya bercuap-cuap di depan sana. Seandainya Kepala Sekolah terlambat sedikit saja menyelanya, kurasa aku benar-benar akan melemparnya dengan kursi.

Oke. Nggak selebay itu sih. Tapi aku benar-benar hampir melakukannya.

Fiuh. Akhirnya giliran berganti. Kali ini Kepala Sekolah, lalu  setelah itu Ketua OSIS. Semoga tidak terlalu lama.

Lamunanku terganggu saat ada yang menepuk pundakku. Aku menoleh ke arah orang yang melakukannya.

“Hai! Boleh aku tahu siapa namamu?” seorang gadis manis dengan rambut hitam panjang tersenyum padaku. Matanya yang berwarna hijau Hazel menatapku penasaran.

“Oh, hai juga.” jawabku sambil membalas senyumannya. “Aku Alec. Siapa namamu?”

“Aku Kyla. Senang berkenalan denganmu.” ia mengangguk, membuat rambut hitamnya yang lurus terurai ke depan wajahnya. “Kau dari kelas mana?”

“Aku kelas 1-3.”

Matanya membulat. “Wah, ternyata kita sekelas! Senangnya!” jawabnya riang.

Aku hanya tersenyum. Baru hari pertama masuk, aku sudah dapat teman baru. Yah, kurasa bersekolah di SMA ini tidak terlalu buruk.

“Ngomong-ngomong, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Apa kau baru masuk di SMA?” tanya Kyla.

Aku terdiam sebentar.  Bingung.
“Maksudmu?”

Mata Kyla membesar. “Inikan sekolah campuran! Apa kau tidak tahu? Di sini dimulai dari tingkatan SD, SMP, lalu SMA! Bagaimana kau tidak tahu sejarah sekolah yang ingin kau masuki?”

“Sebenarnya kakakku yang mengurus kepindahanku ini. Jadi aku tidak tahu sama sekali tentang itu.” jawabku.

“Oh... begitu ya...” Kyla mengangguk paham. Tapi kemudian ia menjentikkan jari. “Kalau begitu, aku akan menjadi pemandumu di sini ya.” katanya sambil menatapku.

Boleh saja. Toh aku tidak terlalu peduli.

“Kalau kau tidak keberatan...” aku mengangkat bahu. Perbincangan kami terhenti karena suara-suara riuh yang menggema di sekeliling aula.

Aku melihat ke arah panggung, tempat muncul seorang cowok berkacamata dengan rambut “riap-riapan”  berjalan menuju mimbar. Rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan bergoyang pelan saat ia berjalan.

“Ah... lagi-lagi dia membuat heboh. Dasar.” aku mendengar Kyla bergumam pelan.

Aku menoleh ke arahnya. “Siapa dia?” tanyaku.

Kyla berpaling melihatku.  “Itu ketua OSIS kita. Namanya Alfarez Saga. Dia adalah cowok yang paling disukai cewek-cewek di sini.” jawab Kyla. Ia memutar bola matanya, “Dan semua teriakan histeris para cewek, pasti karena dia.”

“Kalau begitu, kenapa kau tidak berteriak histeris seperti para cewek lainnya?” tanyaku sambil tersenyum jahil.

Kyla menghela napas. Mata Hazel-nya menerawang. “Saga adalah teman masa kecilku. Aku berteman dengannya sudah sejak TK. Jadi aku sudah tahu bagaimana sifatnya. Sifatnya yang tidak peduli sekitarnya -apalagi pada para cewek itu. Tapi walau begitu, Saga sangat-suka-sekali  menggoda mereka. Sikapnya tidak pernah bisa ditebak.” kata Kyla.

Aku mengulum senyum. Cowok misterius ya.

Aku mengalihkan pandangan  kembali ke arah panggung. Tepat saat itulah, tatapan kami bertemu. Matanya yang berwarna hitam legam serasa menenggelamkanku ke dalam tatapannya. Terjadi jeda tiga detik yang terasa seabad bagiku, lalu aku melihatnya menyunggingkan senyum misterius. Dan kemudian, ia mengalihkan pandangan.

Aku menundukkan wajah. Bisa kurasakan wajahku memanas, sedangkan tanganku sedingin es. Perasaan aneh bergejolak di dalam diriku, membuat semua urat sarafku lumpuh. Sesak dan sakit.

Kyla menyikut lenganku. Aku mengangkat wajah, melihat matanya berkilat simpati. Atau mungkin jahil.

“Berhati-hatilah. Dia sudah ‘melihat’mu. Kau mungkin akan menjadi sasaran kemarahan para cewek. Satu nasihat dariku.  Jangan dekat-dekat dengannya atau kau tidak akan selamat.” katanya sambil menepuk pundakku dan menatapku simpati.

Aku hanya meringis. Firasatku mengatakan, hari-hariku ke depan tidak akan ada kedamaian.

__________________________________________________________________________


Gimana? Gaje bukan? Please dong disempetin buat komentar....
saya sepi orang nih... -krik krik krik-
*pundung dipojokan*

Jumat, 13 Agustus 2010

Aishiteru, Ao-kun! Part 12

A/N : Haaah... akhirnyaa... apdet jugaaa...! XD Kelamaan HIATUS ga jelas, ceritanya juga jadi ga jelas. Awalnya Gaje, Intinya Gaje, Akhirannya juga Gaje! Haaah... apalagi puasa gua terancam BATAL gara-gara pikiran fujoshi yang numpang iklan di kepala gua... (Oh Tuhan... kuatkanlah iman hambamu yang nista ini...)
Yah, tak berlama-lama, Read and Review Please! -ketularan Author FFn)
______________________________________________________________________


Anton dan Rena melongo melihat rumah di depan mereka. Tepatnya rumah Ao. Rumah bergaya Eropa klasik asli yang terlihat mencolok karena perbedaan desain itu. Rumah yang, bisa dikatakan, lebih mirip puri mini daripada hotel klasik.
“Gila...” Anton menggumam.
“Asli... gue nggak percaya....” kata Rena. Ao sedang berbicara lewat alat di samping tembok pagar, tepat di bawah papan nama penghuni.
“Ini aku, Ao.” katanya. Terdengar bunyi gemerisik singkat, sebelum ada yang menjawabnya.
“Ah! Ao-kun? Kenapa tidak langsung masuk saja?” kata suara itu. Suaranya lembut dan kecil, seperti suara cewek.
“Aku membawa temanku.”
Terdengar jeda cukup lama.
“Eh?! Ah... baiklah. Tunggu sebentar!” kata suara itu. Lalu terdengar bunyi gemerisik agak keras dari balik pagar. Suara barang pecah, suara udara yang keras, suara benda logam berbenturan, suara benda berat yang bergeser, suara sesuatu yang (sepertinya) meledak, dan lain-lain. Kira-kira seperti ini:
PRANG!! KOMPRAANG!! WUUZZZ BRAAAKKKK!!! DRUAAKK..!!! BRUMMMM BLAAARRR!!! DZIIIING...!! BUMM!! JLEB JLEB BRUAAKKK...!!! GRUDUKKK TRAANGG...!!! MEEEOOONGGG!!!! (Lho??)
Kemudian hening. Anton dan Rena tidak berani bergerak. Kaget karena suara-suara aneh itu. Ao membuka pagar rumah.
“Ayo.” Ao mengisyaratkan dengan kepalanya, menyuruh Rena dan Anton agar masuk. Dengan sedikit takut-takut mereka mengikuti Ao masuk.
Ruang tamu bergaya Eropa menyambut mereka. Well, benar-benar bergaya Eropa. Sofa mewah berwarna merah terang dengan rangka kayu Mahoni bercat hitam berada di tengah ruangan. Sofa langka bergaya abad pertengahan yang mahal. Terbuat dari kain beludru yang dijahit dengan benang keemasan (atau memang dari emas?). Dipercantik dengan ukiran kayu membentuk simbol yang berada di kepala sofa. Hm... benar-benar, “Waw”.
Kalau di luar tadi Rena dan Anton melongo, kali ini mereka bengong. Sudah nggak bisa ngomong lagi. Selain karena “kemewahan” sofa tadi, ornamen, hiasan, gambar-gambar yang di cat di dinding juga benar-benar... Wow.
“Puih,”
.... HA??
Rena dan Anton menoleh ke asal suara. Dan ternyata sodara-sodara, suara itu berasal dari Ao!
“Omigod... it’s impossible...” gumam Anton.
“Yeah, I agree.” sahut Rena.
Hahaha. Hebat. Sangat hebat. Benar-benar hebat. Super hebat. Ini adalah keajaiban di dunia kecil mereka. Mereka melihat Ao tertawa. Yah, nggak ketawa sih, cuma cengengesan doang. T-A-P-I!!!
Ao?! SEORANG AO GITU LHO??!!
Mantap. Entah mereka mesti takjub atau malah ngeri. Entah itu adalah keajaiban atau malah bencana.
Ao duduk di sofa dengan kepala sedikit tertunduk. Bahunya sedikit bergetar menahan tawa. Anton dan Rena tercengang.
Anton mendekati Ao dan menyentuh keningnya. “Lo nggak sakit kan?”
“Sumpah lo nakutin.” sambung Rena.
“Ayolah,” Ao menyingkirkan tangan Anton dari keningnya, “kalian ini sebegitu kagetnya. Seharusnya kalian lebih kaget lagi melihat wajah kalian tadi. Benar-benar... lucu.” sudut-sudut bibir Ao berkedut karena ia menahan senyum.
Ao menoleh ke ruang dalam sesaat sebelum Hikaru keluar membawa nampan berisi minuman dan cemilan. Hikaru berjalan ke arah mereka dan meletakkan nampan yang dibawanya ke meja. Ia tersenyum ramah pada Anton dan Rena.
“Doumo,” kata Ao sambil mengambil cangkirnya. Hikaru hanya membalasnya dengan senyuman.
“Ah ya,” Ao bergumam pelan, “Paul dan Noin dimana?”
Hikaru mengerjapkan mata. “Paul pergi memancing, Noin pergi belanja.” sahutnya. Ia beranjak berdiri. “Kalau ada apa-apa, panggil saja. Hikaru mau membuat makan siang dulu.” Lalu ia beranjak pergi.
Terjadi keheningan setelah Hikaru masuk ke ruang dalam. Ao sibuk mengeluarkan buku-buku tugasnya. Sedangkan Anton dan Rena malah sibuk memperhatikan Ao. Sampai akhirnya suara Anton memecah keheningan.
“Cewek yang tadi itu... siapa?”
Ao menatap Anton sekilas. “Itu Hikaru.” jawabnya singkat.
“Siapa?” Rena ikut bertanya.
“Yah... bisa dibilang... sepupu... atau saudara.” Ao menjawab sekenanya.
Rena ingin bertanya lagi, tapi terlihat ragu. Dan Ao melihatnya.
“Aku tinggal di sini hanya berempat... lima jika kau hitung hewan peliharaanku.” kata Ao. Rena langsung menatap Ao. “Tahu dari mana kalau gue mau nanyain itu?” tanyanya.
“Terlihat jelas di wajahmu.”
Anton terkekeh. “Memang. Dia gampang banget ditebak.” timpalnya.
“Sialan lo!” Rena menjitak kepala Anton.
Perkelahian selanjutnya akan terjadi jika Ao tidak menatap mereka dengan tatapan  “memerintah”.
“Ao-kun...” Hikaru muncul dari ruang dalam. Ia mendekati sofa yang diduduki Ao.
“Paul tadi menelepon. Katanya ia sudah selesai memancing. Sebentar lagi akan pulang.”
Ao terdiam sesaat. Lalu ia tersenyum tipis. “Berapa ikan yang didapatnya?”
Hikaru mengerlingkan matanya. “5 ekor. Besar seperti ikan tuna.”
“Kalau begitu... jadikan saja makan malam nanti.” Ao melirik Hikaru dari sudut matanya dengan tatapan –kau-mengerti-kan?- dan senyuman tipis menghiasi bibirnya.
Hikaru menganggukkan kepalanya. “Baiklah, aku akan menyiapkan bumbunya dulu ya.” Ia melangkah ke ruang dalam.
Ao menghela napas. “Baiklah, ayo segera kita kerjakan tugas kelompok ini.” Ia menoleh ke arah Anton dan Rena yang masih saling memberi tatapan membunuh.

-RnR-

_________________________________________________________________________

A/N: next part ntar mungkin ceritanya bakal beda main chara (main chara disini si kembar imuet-imuet *author dikirim ke Siberia oleh An gara-gara bikin Ao muntah-muntah ngeliat ke'imut'an author* Kudou Ao-An.) beda tempat juga. Hahahahahaa... nggak janji sih...

Gua ngerasa aneh. Tiap kali ngeliat dia, suka nyengir-nyengir sendiri. Tapi kalo gue ada di dekat dia/sebaliknya, gue bingung mo ngapain. Salting sendiri. Padahal gue bingung, kenapa musti salting? Gile aje.

Ohya, gue belum sempat posting *caelah* tentang kejadian yang gue rasa SANGAT memalukan, tapi gue seneng aja itu terjadi, walau tetep aja malu-maluin!

Sewaktu hari Sabtu, hari terakhir MOS kemaren-kemaren, sekolah gue ngadain outbount *bener ga tulisannya?*. Yah, bukan yang kaya flyingfox gitu, cuma kaya maen perang-perang biasa, tapi rame. Ohya, sebelumnya gue mo bilang, gue itu orangnya kalo diajak ngomong, pasti gue bakal ngeliatin matanya orang yang ngomong ama gue. Perlu digaris bawahi, GUE SELALU MENATAP ORANG TEPAT DI MANIK-MANIK MATANYA. Semua orang, nggak terkecuali. Nggak peduli gender, jabatan, status, usia, gue akan refleks menatap langsung ke mata. Bahkan kalo ngeliatin orang juga sama.

Nggak usah dijelasin panjang lebar deh ya, capek nulisnya. Intinya, pas kelompok gue nunggu giliran, kelompok kami diambil alih oleh Ka Ade *nama sengaja disamarkan. caelah.*. Waktu itu kami diajak main tebak-tebakan kata. Contohnya kayak gini: kalo kakaknya bilang "hari ini ya.", kami harus ngelanjutin kata terakhir jadi lagu. Jadi itu dilanjutin jadi lagunya J-Rock yang, "ya ya, kita kan terus berlari.. ya ya, takkan berhenti disini.." gitu.

Nah, waktu gue lagi nyanyi-nyanyiin lagu apaa gitu, gue natap kakaknya. Sebenarnya gue lagi konsentrasi nyanyi, jadi nggak peduli mo ngeliatin apa. Apalagi kakaknya duduk cuma sekitar 1 meter di depan gue (kan kami duduknya bentuk kaya lingkaran kecil).

Nah, disitulah kebodohan gue. Gue natap kakaknya dengan tatapan menerawang (karna gue juga rada nggak sadar lagi natap kakaknya) terus pas kakaknya NATAP BALIK, gue juga cuek aja. Padahal gue TAHU kalo kakaknya juga natap gue, tapi berhubung gue lagi konsentrasi... yah, ga ngudeng deh.

Nah, pas gue sadar, gue cengo sendiri, salting banget! Mau mengalihkan pandangan, mau ngeliatin apa? Lagian gue juga sayang kalo mengalihkan pandang dari kakaknya itu. hehehe...

Finally, gue nengok ke kiri, ngeliatin temen gue. Tapi ngerasa nggak ada yang perlu diliatin, gue nengok ke bawaha aja ngeliatin rumput. Dan gue cuma noleh ke arah kakaknya pas ada temennya yang nyoret mukanya pake arang trus kabur.

Gila banget kan? Bahkan sampe sekarang, tiap gue inget kejadian itu, apalagi inget gimana muka kakaknya waktu dia natap gue, sumpah gue beneran nampar muka gue sendiri buat menghilangkan itu bayangan dari kepala gue. Soalnya muka kakaknya yang ngeliatin gue itu, bukan kayak gimana-gimana yang bisa bikin cewek kesemsem. Tapi lebih seperti sedang menganalisa gue, mencoba memasuki isi kepala gue, dan tatapannya serasa menembus gue! Gila...

Tapi gara-gara kakaknya juga, gue bisa nyengir-nyengir gaje sampe ketawa ala kuntilanak setiap ngeliat kakaknya, apalagi dia lewat.

Dan juga... gue udah dua kali ketemu pandang ama kakaknya... secara nggak sengaja.
Yang pertama, hari Senin, hari pertama masuk sekolah sebagai anak kelas X. Dan itu kejadiannya juga waktu pulang sekolah waktu gue nunggu taksi. Kakaknya lewat di depan gue boncengan ama temennya naik sepeda motor. Pas gue natap kakaknya, dia malah ngomong ama temennya. Pas gue ngeliat ke lain, eh sekilas gue ketemu pandang ama dia sebelum gue ngeliat jalan. Dan refleks gue noleh lagi, tapi malah kakaknya ngeliat ke lain! Hah...

Yang kedua, pas pulang sekolah siang tadi. Gue lewat depan ruang administrasi, gue ngeliat siluet kepala YANG PASTINYA bukan kepala salah satu guru/TU. Jadi gue jalan aja lagi, karena mungkin salah liat, karena tadinya gue pikir itu dia. Tapi gue langsung berhenti, karena gue sekilas -lagi- ngeliat seragam putihnya. Jadi gue nengok lagi, nah gue yakin banget itu dia, karena gue hapal perawakannya gimana (jarang-jarang gue hapal orang, biasanya kebalik antara nama ama orangnya) jad gue diem aja ngeliatin. Kayak berusaha mengenali mukanya gitu. Thanks juga buat mata gue yang rabun jauh (tapi bikin kesel) ini, karena dengan itu gue bisa berekspresi meyakinkan. Dan juga gue nggak perlu ingat mukanya, ato mikir jangan-jangan dia juga ngeliatin gue waktu itu. Yah, walau gue bener-bener ngerasa matanya itu lagi natap gue. Tapi setelah itu, gue langsung pergi aja. Sok kaya 'oh, tu si ini toh.' padahal sebenarnya dalem hati udah.... *cengar cengir*

Tapi... bulan Ramadhan ini... kayaknya gue bakalan jarang ketemu dia deh... (lha, biasanya juga gitu. Makanya tumben banget hari ini gue bisa ketemu dia)

Yah... semoga aja ibadah puasa gue nggak batal gara-gara mikirin dia. Hahahahaahhaaaa.....~~  XD

Minggu, 08 Agustus 2010

Brokenheart

Hiks... gue lagi patah hati nih. Sialnya, itu cuma dalam kurun waktu NGGAK SAMPE 10 MENIT! Gila... padahal awalnya gue udah gila sesaat saking senengnya. eh ternyata tak didugaa... langsung patah hati!
hiks hiks hiks hiks hiks hiks *srooott* hiks hiks....

Gue naksir kakak kelas, namanya ka Try... nama sengaja disamarkan. hehehe
Setiap gue ngelat dia, sengaja ato nggak sengaja, secara refleks gue pasti langsung kabur. Nggak siap buat ngeliat wajah imutnya itu.

Sering gue papasan ama dia di tangga, dan saat itu juga gue langsung pasang sikap siaga. Tapi nggak ketahuan sih. Habis... malu banget gituu! Apalagi kalo misalnya nggak sengaja bertatapan, bisa mampus gue! (Dan ini bukannya nggak mungkin, karena gue udah SERING secara GA SENGAJA tatap mata ama cowok, padahal gue ngeliat dia cuma sekilas, tapi selaluuu aja.... Kebiasaan sih gue, kalo ngomong ama orang langsung natap mata. Parah.)

Gue pernah, selesai pelajaran Konfigurasi Software (gue kan ambil jurusan RPL), kan istrahat. Berhubung anak RPL cuma 14 orang, dan gara-gara itu juga kami nggak punya kelas (huhuhu... gabung ama KompAk deh.) jadi pas pelajaran Produksi, kami turun ke ruang bawah (kan kelas gabungan ada di lantai 2).

Nah, pas mau istirahat, gue semula mau naik ke kelas. Tapi waktu didepan pintu, gue ngeliat siluet baju putih strip item! Secara di sekolah ini yang CUMA pake baju (sebenarnya jaket tanpa lengan, lupa apa namanya) yang dilapis seragam cuma DIA, gue langsung noleh. Dan emang bener, itu dia. Lagi turun tangga.

Gue yang semula mau melangkah ke arah tangga, LANGSUNG balik haluan. Gue kabur keluar, jajan ke kantin. Sumpah deh gue ngerasa kesetrum tiap kali deket-deket ama dia.

Trus kemaren. Gue nyari informasi tentang FBnya. Dan ga butuh waktu lama, meninggalkan jejak, ga pake nanya-nanya, gue dapet. Wuih... senengnya gue waktu itu nggak bisa digambarkan dengan kata-kata deh.

T-A-P-I!

Pas gue liat infonya, ....
....
....
TERNYATA DIA UDAH PUNYA PACAR!!

Hancur sudah.

Gue shock waktu itu. Gila... rasanya itu... Haaaaahh...

Gue sampe malem Minggu tadi, diem banget. Nggak banyak omong. Bad Mood gue keluar semua.

Haaaaahh...... *sigh*