~* Black Winged Angel *~

Vali dan Narvi

About Me

Foto saya
Seorang cewek yang baru menyadari kalo dirinya adalah seorang Fujoshi tingkat medium,Pecinta doujin Shonen ai & Yaoi (dengan beberapa pengecualian) tapi hanya yang gambarnya bikin...aw~, punya impian memiliki serigala, punya sayap(hiks!),mengendalikan api(HUAA!!pengen BGT!!). Saat ini sedang mencoba membaca doujin Final Fantasy 7...tapi masih menolak versi Hardcore or Lemon. Cih, gara-gara seorang doujinka dengan pen-name KIKI (sialan!) yang telah menularkan dengan gambar Cloudnya yang... ugh, mimisan gue... *nyari tisu*

NEGERI ANTAH BERANTAH

Aku terbangun di pagi yang cerah, saat cahaya matahari menerpa kulitku dan menghangatkannya. Butuh 30 menit penuh untukku sadar sepenuhnya. Aku beranjak bangkit dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Baru beberapa langkah, aku berhenti. Aku menyadari sesuatu. Aku melihat sekeliling, berputar-putar di ruangan yang cukup luas itu. Ng... ini bukan kamarku. Corak dindingnya sama, tapi perabotan di kamar ini bukan milikku. Lagipula semua barang di sini sepertinya berasal dari abad 17-an. Ya, benar. Cerminnya saja berbingkai ukiran mirip batang menjalar. Tempat tidurnya bertiang ukiran dengan kepala tempat tidur berukir simbol mirip matahari dan bulan. Dan meja-mejanya berukir pula dengan ukiran aneh.
Rasanya Dad tidak pernah bilang akan pindah rumah. Hm... jadi, aku ada dimana? Aku duduk di ujung tempat tidur, berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.
Hm... ah ya.... Malam tadi aku pergi ke toko untuk membeli keperluan berkemah. Dad menawarkan diri menemani, tapi aku menolak.... Lalu...
Ingatan itu menghantamku cepat, secepat aku melompat berdiri dan berlari ke jendela dengan balkon diluarnya. Aku membuka pintunya dengan sekali tendang, tidak peduli dengan deritannya yang cukup memekakkan telinga. Yang sangat kuperlukan saat ini adalah melihat keluar jendela.
Aku terpaku diam tak bergerak saat menatap pemandangan yang ada di hadapanku. Mulutku membuka dan menutup berkali-kali, berusaha mengatakan suatu kata yang tidak bisa kurangkai karena shock.
Yang kulihat diluar sini bukanlah jalan beraspal dengan kendaraan yang lalu lalang seperti yang kuharapkan, tapi yang kulihat adalah pohon. Pohon. Dan pohon.
Berkali-kali aku mengusap mata, berharap yang kulihat hanya ilusi. Tapi berkali-kali itu juga kenyataan itu tertancap kokoh di kesadaranku.
Aku berada di tempat asing.
Aku tidak yakin siapa yang membawaku, tapi aku punya satu tersangka.
Cowok itu. Cowok brengsek-menyebalkan-yang-mesum itu.
Secara instingtif aku berusaha mencari-cari apapun yang berguna. Aku melongok ke bawah melalui balkon. Sekitar 200 meter di bawah, ada pekarangan luas yang ditumbuhi bunga-bungaan. Ada banyak sekali bunga yang tumbuh liar disitu. Aku mengenali beberapa diantaranya. Ada mawar berbagai warna, fressia, lily, lilac, aster, beberapa petak daisy, dan... ah, bunga tulip yang letaknya sedikit terpisah. Ada beberapa bunga langka juga. Mawar hitam, anggrek hitam. Dan beberapa bunga yang tidak aku kenali.
Bunga-bunga itu dibiarkan tumbuh menjalar. Dibiarkan tidak terurus. Tapi aku yakin ada orang yang mengurusnya. Karena aku tidak melihat dedaunan kering di pekarangan itu. Berarti ada orang yang tinggal di sini.
Aku melihat ke samping. Yang kulihat hanya dinding kokoh dan jendela. Aku tidak melihat rumah lain di sekitar sini. Aku mulai meneliti pepohonan -yang sekarang lebih mirip hutan- di depan, mencari jalan setapak atau apapun yang menunjukkan ada orang yang bisa keluar-masuk tempat ini. Aku memicingkan mata memfokuskan penglihatan. Dan benar saja, ada jalan lebar tepat di depan petak-petak bunga Tulip. Walaupun jalannya tersembunyi pepohonan jika dilihat dari atas sini.
_______________________________________________




Haah... akhirnya... lama banget nggak ngepost ne cerita. Untungnya sih ada mood juga buat ngetik+ngepost. Hahahahahaa...

Kritik? Saran? Caci maki? Flame? diterima dengan senang hati~~
Mohon komen nya!!

0 Toron toron Kuraudo:

Posting Komentar